Mengenal Lee Kun Hee 'Bos Besar' Kejayaan Samsung

Mengenal Lee Kun Hee 'Bos Besar' Kejayaan Samsung
Lee Kun Hee
Mengenal Lee Kun Hee 'Bos Besar' Kejayaan Samsung - Lee Kun Hee adalah putra ketiga dari pendiri Samsung, Lee Byung Chull. Dia lahir pada tanggal 9 januari 1942, pada masa perang dunia sedang berkecamuk. Lee dikenal sebagai sosok pintar, Lee berhasil mendapatkan gelar sarjana ekonomi dari Waseda University di Jepang dan kemudian meraih gelar MBA dari George Washington University di Amerika Serikat. Lee mahir berbicara dalam beberapa bahasa, yaitu bahasa Jepang, Inggris dan tentu saja bahasa Korea.

Samsung didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938 sebagai perusahaan perdagangan. Selama tiga dekade berikutnya kelompok diversifikasi ke bidang termasuk pengolahan makanan, tekstil, asuransi, sekuritas dan eceran. Samsung memasuki industri elektronik pada akhir tahun 1960 dan industri konstruksi dan pembuatan kapal di pertengahan 1970-an, daerah ini akan mendorong pertumbuhan selanjutnya. Setelah kematian Lee Byung-chul pada tahun 1987, Samsung dipisahkan menjadi empat kelompok bisnis - Samsung Group, Shinsegae Group, CJ Group dan Hansol Group.

Menjadi putra pendiri Samsung Group, Lee pun sangat paham dengan seluk beluk perusahaan. Dan dengan ambisi besarnya, dia berencana untuk membuat Samsung menjadi perusahaan Korea Selatan yang berbicara banyak secara global. Samsung memang sebuah konglomerasi besar yang dikendalikan oleh keluarga, sering disebut sebagai chaebol. Jabatan tinggi di perusahaan pun biasanya diwariskan turun temurun. Lee Kun Hee pun mulai berkiprah di perusahaan milik ayahnya. Dia bergabung ke Samsung Group pada tahun 1968. Pada 1 Desember 1987, Lee diangkat sebagai chairman Samsung, dua minggu setelah sang ayah meninggal dunia.

Pada saat itu, Samsung sudah memimpin dalam beberapa area di pasar dalam negeri. Namun ambisi Lee adalah membuat Samsung berjaya juga di arena internasional. Lee menilai Samsung tidak fokus dalam berbisnis dan hanya memproduksi barang kualitas rendah dengan kuantitas tinggi sehingga kalah gengsi dari merek lain. Dia pun ingin mengubah situasi tersebut. Lee sangat optimistis bahwa Samsung berpeluang menyaingi perusahaan elektronik Jepang yang saat itu sudah mendunia. Yaitu dengan praktik bisnis yang lebih efisien serta produk berkualitas tinggi.

Dari tahun 1987 saat awal Lee Kun Hee memimpin sampai tahun 1993, pendapatan Samsung sudah tumbuh dua kali lipat. Tapi dia sama sekali belum merasa puas. Dia ingin Samsung diakui sebagai perusahaan kelas dunia dengan deadline tahun 2000. Pada tahun 1993, Lee melakukan tur global ke berbagai negara untuk mengetahui performa produk Samsung di sana. Alangkah kecewanya Lee setelah melihat produk Samsung disepelekan. Saat berada di sebuah toko di California, televisi Samsung diletakkan di rak bagian sudut yang hampir tidak terlihat. Sedangkan televisi Sony dan Panasonic dipajang sebagai barang jualan utama.

Namun Lee tidak patah arang, malah kenyataan itu membuatnya semakin termotivasi lagi. Dia pun memanggil para eksekutif top Samsung untuk berkumpul di Jerman. Pada bulan Juni 1993, Lee mendarat di Frankfurt, Jerman. Dia mengumpulkan ratusan eksekutif Samsung dalam rapat besar di Falkenstein Grand Kempinski Hotel. Selama tiga hari, dia mengungkapkan visi masa depan Samsung dan apa yang harus dilakukan agar visi tersebut segera tercapai. Pidatonya kala itu disebut sebagai Frankfurt Declaration of 1993.

Semenjak hari itu, Samsung mulai serius mengangkat citranya dari produsen elektronik kelas dua menjadi vendor yang dihormati masyarakat dunia. Pidato Lee pun ditranskrip menjadi buku 200 halaman dan dibagikan ke seluruh karyawan sebaagai motivasi. Kata paling terkenal dari pidato itu adalah 'ubah semua hal kecuali istri dan anakmu'. Saking berpengaruhnya pidato itu terhadap sukses Samsung, kabarnya terdapat replika ruangan hotel tempat Lee berbicara di kantor pusat Samsung Korea Selatan.

Di bawah kepemimpinan Lee, Samsung perlahan tapi pasti menjadi raksasa yang disegani, terutama di bidang elektronik. Mereka menjadi produsen ponsel dan televisi terbesar di dunia, dan juga memimpin di berbagai segmen industri lainnya. Sosok Lee yang dianggap paling berperan membawa Samsung ke masa keemasan. Meski tidak luput dari cela, misalnya kasus penghindaran pajak yang membuatnya dihukum cukup berat, Lee tetap menjadi sosok yang dikagumi di Korea Selatan. Lee sendiri diampuni presiden Korsel dari hukuman mengingat jasanya yang besar. Saat ini, dia termasuk orang terkaya di dunia dengan harta diestimasi USD 12,6 miliar.

Saat ini bisnis Samsung telah menjadi perusahaan global, bisnis utamanya di bidang elektronik, terutama telepon seluler dan semikonduktor, telah menjadi sumber yang paling penting dari pendapatan. Nilai Samsung 39 kali lipat dibandingkan tahun 1987. Samsung masuk sepuluh besar merek paling disegani di dunia versi Interbrand.
Mengenal Lee Kun Hee 'Bos Besar' Kejayaan Samsung Mengenal Lee Kun Hee 'Bos Besar' Kejayaan Samsung Reviewed by Putra on 11:47:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.