Ciri-Ciri Sistem Pembukuan Hadits

Ciri-Ciri Sistem Pembukuan Hadits - Ulama hadits menyusun kitab hadits dengan metode yaitu dalam bentuk mushannaf dan musnad,selain itu juga menyusun kitab hadits dengan sistem baru sebagai berikut:

Ciri-Ciri Sistem Pembukuan Hadits1. Kitab Athraf
Yaitu kitab hadits yang isinya hanya menyebut sebagian-sebagian dari matan hadits tertentu, kemudian menjelaskan seluruh sanad dari matan yang bersangkutan., baik dari sanad yang berasal dari kitab hadits yang dikutip, maupun dari kitab lain. Misalnya :

a. Athraf al-Shahihain, karya Ibrahin al-Dimasyqy
b. Athraf sl-Shahihain, susunan Abu Muhammad Khallaf Ibnu Muhammad al-Wasithi
c. Athraf Kutub al-Sittah, susunan Muhammad Ibnu Thahir al-Maqdisi

2. Kitab Mustakhraj

Yaitu kitab hadits yang memuat matan-matan hadits yang diriwayatkan misalnya oleh al-Bukhari dan Muslim, atau salah satunya, kemudian penyusun kitab meriwayatkan matan-matan hadits tersebut dengan menggunakan sanadnya sendiri yang berbeda. Misalnya:

a)    Mustakhraj Shahih al-Bukhari , karya al-Jurjani
b)    Mustakhraj Shahih Muslim, karya Abu Awanah
c)    Mustakhraj Bukhari-Muslim, karya Abu Bakar Ibnu Abdan al-Syirazi

3. Kitab al-Mustadrak 
Yaitu kitab hadits yang menghimpun hadits hadits yang memiliki syarat , misalnya Bukhari-Muslim, atau memiliki syarat dengan salah satu kitab Bukhari-Muslim. Contohnya : Al-Mustadrak ‘ala al-Shahihaini, karya Imam al-Hakim

4.  Kitab Jami
Yaitu kitab hadits yang menghimpun (mengumpulkan)hadits hadits Nabi yang telah termuat dalam kitab yang telah ada dalam satu kitab tertentu. Contohnya :
a. Al-Jami’ Baina al-Shahihaini, karya Ibnu al-Furat
b. Al-Jami’ Baina al-Shahihaini, karya al-Baghawi
c. Mashabih al-Sunan, karya al-Baghawi

5.  Kitab Berdasar pokok Masalah

Yaitu kitab hadits yang menghimpun hadits hadits Nabi berdasar masalah tertentu dari kitab-kitab yang telah ada, contohnya antara lain:
a. Muntaqa al-Akhbar fi al-Ahkam, karya Majduddin Abd. Salam
b. Al-Sunan al-Kubra, karya al-Baghawi
c. Umdat al-Ahkam, karya Abd. Ghoni al-Maqdisi

6.  Kitab Syarah
Yaitu kitab hadits yang memuat hadits-hadits dari kitab tertentu yang sudah ada, kemudian dijelaskan dan dikomentari maksudnya, baik dengan menggunakan ayat al-qur’an, atau hadits nabi atau dengan keterangan rasional. Contohnya antara lain:

a. Fath al-Bari, Syarah Shahih al-Bukhari, karya Ibnu Hajar al-Atsqalani
b. Al-Minhaj, Syarah Muslim, karya Imam al-Nawawi
c. Aun al-Ma’bud, syarah Sunan Abi Dawud, karya Syamsul Haq al-Adhim al-Abady
d. Qutul Mughtadzi, Syarah al-Turmudzi, karya Imam al-Syuyuthi
e. Syarah Ta’liq, syarah sunan al-Nasa’i, karya Imam al-Syuyuthi
f. Al-Dibajah, syarah Sunan Ibnu Majah, karya Kamaluddin al-Damiri.

7.  Kitab Mukhtashar
Yaitu kitab hadits yang memuat hadits hadits yang sudah dihimpun dalam kitab yang sudah ada, dengan cara menyederhanakan / meringkas periwayatan hadits tertentu. Misalnya dengan membuang sanad, Contoh :

a. Al-Jami’ al-Shaghir, mukhtashar kitab Jam’ul Jawami’, karya Imam al-Syuyuthi
b. Muhtashar Shahih-Muslim, karya Muhammad Fu’ad Abd. Baqi

8.  Kitab Petunjuk /Kamus Hadits

Yaitu kitab yang disusun dengan memuat sebagian kalimat dari sustu hadits Nabi, kemudian menjelaskan letak hadits yang dimaksud di dalam kitab-kitab hadits; mulai dari nama kitab, bab dan sub babnya. Sebagian kitab kamus hadits, ada yang menyebut tempat hadits dengan menunjuk juz dan halaman kitab hadits yang dimaksud.

Contohnya antara lain ialah kitab Miftah Kunuz al-Sunnah, karya Prof. Dr. A.J.Winsink. Kitab ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad Fuad Abd. Baqy. Kitab ini memberikan petunjuk untuk mencari matan hadits yang terdapat dalam 14 macam kitab hadits (Kitab shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan al-Nasa’i, Sunan al-Turmudzi, Sunan Ibnu Majah, Sunan al-Darimi, Muwattha’ Malik, Musnad Zaid bin Ali, Musnad Abu Dawud al-Thayalisi, Musnad Ahmad bin Hambal, Thabaqat Ibnu Sa’ad, Sirat Ibnu Hisyam dan al-Maghazi al-Waqidi).

9.  Kitab Tahrij
Yaitu kitab yang disusun dengan memuat penjelasan tentang tempat-tempat pengambilah hadits yang dimuat dalam kitab tertentu, selkaligus menjelaskan kualitanya. Di antara contohnya :

a)    Kitab Takhrij Ahadits al-Anbiya’, karya Al-Iraqi, merupakan kitab tahrij terhadap hadits-hadits yang ada dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din, karya al-Ghazali
b)    Kitab Takhrij Ahadits al-Baidhawi, karya al-Mannawi,sebagai takhrij terhadap hadits-hadits yang dimuat dalam kitab Tafsir Baidhawi .

10.  Kitab Zawa’id
Yaitu kitab hadits yang disusun dengan memuat hadits-hadits yang diriwayatakan oleh ulama hadits tertentu (dan dimuat dalam kitab ulama tersebut, misalnya hadits yang dimuat dalam kitab Sunan al-Kubra karya Imam al-Baihaqi), tetapi tidak dimuat di dalam kitab hadits yang disusun oleh ulama tertentu pula.Contohnya Seperti kitab Zawaid al-Sunan al-Kubra, karya al-Bushiri. Memuat hadits hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi. Tetapi tidak dimuat dalam al-Kutub al-Sittah.


Sumber:
Masjfuk Zuhdi. 1993. Pengantar Ilmu Hadis, Surabaya: Bina Ilmu.
Ciri-Ciri Sistem Pembukuan Hadits Ciri-Ciri Sistem Pembukuan Hadits Reviewed by Putra on 1:47:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.