Pangeran Alwaleed, Orang Terkaya di Timur Tengah
Pangeran Alwaleed Bin Talal Alsaud (forbes) |
Ayah Pengeran Alwaleed merupakan mantan Menteri Keuangan Arab Saudi pada awal 1960-an, sebelum diasingkan ke luar negeri. Orang tuanya bercerai, dan sang pangeran kembali ke Arab Saudi bersama ibunya.
Seperti dilaporkan Majalah Forbes, kekayaan sang pangeran berusia 59 tahun ini mencapai US$ 20,4 miliar atau lebih dari Rp 204 triliun. Hanya beda ‘sedikit’ dengan anggaran subsidi BBM di APBN 2014, yang sebesar Rp 210 triliun.
Pengeran Alwaleed tumbuh sebagai pemuda yang bandel. Dia tak jarang kabur dari rumah dan tidur di dalam mobil orang lain. Kemudian dia dimasukkan ke sekolah militer, dan di sinilah kedisiplinannya terbentuk.
Setelah mengenyam pendidikan di Amerika Serikat, Pangeran Alwaleed memulai bisnisnya pada akhir 1970-an. Dia menjalankan bisnis konstruksi dan properti. Bisnisnya berjalan moncer seiring periode booming harga minyak.
Setelah booming harga minyak mereda, Pangeran Alwaleed pun mengubah arah bisnisnya ke sektor perbankan. Ini dimulai dari membeli United Saudi Commercial Bank. Kemudian bisnisnya pun semakin menggurita.
Kini Pangeran Alwaleed punya saham di sejumlah perusahaan top dunia. Mulai dari News Corp, Citigroup, Hotel Four Seasons, sampai Twitter. Belum lagi dia juga memiliki berbagai perusahaan yang dipayungi oleh Kingdom Holdings.
Pangeran Alwaleed juga punya ‘mainan’ mahal. Dia memiliki yacht alias kapal pesiar yang diberi nama Kingdom 5KR. Yacht ini sempat dibeli oleh pengusaha kaya lainnya, Donald Trump. Namun Pangeran Alwaleed membelinya kembali ketika Trump menghadapi masa sulit.
Pangeran Alwaleed juga punya beberapa pesawat pribadi seperti Boeing 747, Airbus 321, dan Hawker Siddeley 125.
Sebagai seorang pebisnis top, sikap sabar dan tahan banting melekat dalam diri Pangeran Alwaleed. Ini ditunjukannya ketika menghadapi guncangan yang dialami Citigroup akibat krisis ekonomi di AS beberapa tahun lalu.
Pangeran Alwaleed, Orang Terkaya di Timur Tengah
Reviewed by Putra
on
12:20:00 PM
Rating:
No comments: