Mengenal Teh Putih, Teh Hijau, Teh Oolong, dan Teh Hitam
Mengenal Teh Putih, Teh Hijau, Teh Oolong, dan Teh Hitam. Mengonsumsi teh secara teratur sangat bermanfaat bagi tubuh. Ini berkat zat-zat yang terkandung di dalamnya, yakni polifenol, kafein, dan essential oil.
Ada 4 jenis teh yang beredar di pasar, yaitu Teh Putih, Teh Hijau, Teh Oolong, dan Teh Hitam. Apa manfaatnya? Silahkan simak penjelasannya di bawah ini:
1. Teh Putih
Dibuat dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus. Tidak seperti jenis teh lainnya, teh putih dibuat tanpa proses fermentasi, melainkan hanya diuapkan dan dikeringkan. Saat kering, daun teh tidak berwarna hijau melainkan putih keperakan. Saat diseduh, warna teh lebih pucat (kuning pucat), namun memiliki aroma lebih lembut dan segar. Teh putih memiliki katekin dalam jumlah tinggi.
Teh putih diklaim sebagai teh dengan manfaat terbaik dibanding semua jenis teh. Berabad-abad teh putih menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Jepang dan Cina. Karena itu, teh putih banyak diproduksi di dua negara itu.
Penyajian:
Seduh dengan air kira-kira bersuhu 60 derajat Celsius selama 5-7 menit.Sebaiknya tidak menambahkan apa pun dalam seduhan (termasuk gula) karena dapat mengurangi manfaat teh.
2. Teh Hijau
Boleh jadi teh hijau adalah favorit bagi para perempuan karena bisa mencegah penuaan dan melangsingkan tubuh. Dua hal yang banyak diidamkan kaum hawa. Kandungan asam amino, alkaloid murni, zat aromatik,
dan vitamin juga bermanfaat untuk para pria. Minum teh hijau secara teratur diyakini bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Bahkan sebuah riset yang dilaporkan American Association for Center Research di California menyebut kandungan polifenol dalam teh hijau berkhasiat melawan kanker prostat. Riset itu menunjukkan, pasien kanker prostat yang akan menjalani operasi pengangkatan prostat (prostatektomi) mengalami penurunan inflamasi bila sebelum operasi mereka mengkonsumsi enam cangkir teh hijau setiap harinya.
Namun berlebihan mengkonsumsi teh hijau juga tidak bagus. Minum lebih dari 10 cangkir teh hijau per hari justru akan berdampak negatif. Kandungan teninnya dapat menurunkan kemampuan penyerapan asam folat dan vitamin penting lain. Perempuan hamil atau sedang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari dua cangkir teh hijau sehari demi mencegah risiko cacat lahir.
Penyajian:
Seduh selama 1-3 menit dengan air bersuhu 70 derajat Celsius. Diminum tawar tanpa gula jauh lebih baik.
3. Teh Oolong
Berasal dari Cina. Dihasilkan dari proses oksidasi dan fermentasi sebagian. Karena itu, tepi daun berwarna merah sedang di tengahnya berwarna hijau. Teh ini dipercaya mampu melancarkan metabolisme tubuh, membakar lemak, dan membantu menurunkan berat badan. Juga bisa mempercepat penyembuhan dermatitis atau eksem.
Studi yang dilakukan Kyoto University mengungkap, banyak minum teh oolong dapat mengurangi risiko serangan jantung. Minum 1-6 cangkir teh oolong dalam sepekan dapat mengurangi 22 persen risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan, dan 38 persen pada pria. Minum teh oolong secara teratur juga dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Penyajian:
Diseduh tak lebih dari 5 sampai 7 menit. Sebaiknya tidak minum lebih dari satu cangkir per hari.
4. Teh Hitam
Merupakan jenis teh yang paling populer dan paling banyak dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Orang Cina, Jepang, dan Korea menyebutnya dengan teh merah. Pembuatan teh hitam membutuhkan proses oksidasi lebih lama dibanding teh lain.
Aromanya kuat dan tahan lama jika disimpan dengan baik. Minum tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung, hipertensi, dan stroke.
Zat flavonoid quercetin, kaempferol, dan myricetin dalam teh dapat mencegah kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol dan bersifat menenangkan.
Penyajian:
Seduh dengan air bersuhu 100 derajat Celsius selama tiga hingga lima menit. Sebaiknya tidak menambahkan gula di dalam seduhan teh.
Ada 4 jenis teh yang beredar di pasar, yaitu Teh Putih, Teh Hijau, Teh Oolong, dan Teh Hitam. Apa manfaatnya? Silahkan simak penjelasannya di bawah ini:
1. Teh Putih
Dibuat dari pucuk daun teh paling muda yang masih dipenuhi bulu halus. Tidak seperti jenis teh lainnya, teh putih dibuat tanpa proses fermentasi, melainkan hanya diuapkan dan dikeringkan. Saat kering, daun teh tidak berwarna hijau melainkan putih keperakan. Saat diseduh, warna teh lebih pucat (kuning pucat), namun memiliki aroma lebih lembut dan segar. Teh putih memiliki katekin dalam jumlah tinggi.
Teh putih diklaim sebagai teh dengan manfaat terbaik dibanding semua jenis teh. Berabad-abad teh putih menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Jepang dan Cina. Karena itu, teh putih banyak diproduksi di dua negara itu.
Penyajian:
Seduh dengan air kira-kira bersuhu 60 derajat Celsius selama 5-7 menit.Sebaiknya tidak menambahkan apa pun dalam seduhan (termasuk gula) karena dapat mengurangi manfaat teh.
2. Teh Hijau
Boleh jadi teh hijau adalah favorit bagi para perempuan karena bisa mencegah penuaan dan melangsingkan tubuh. Dua hal yang banyak diidamkan kaum hawa. Kandungan asam amino, alkaloid murni, zat aromatik,
dan vitamin juga bermanfaat untuk para pria. Minum teh hijau secara teratur diyakini bisa meningkatkan kekebalan tubuh.
Bahkan sebuah riset yang dilaporkan American Association for Center Research di California menyebut kandungan polifenol dalam teh hijau berkhasiat melawan kanker prostat. Riset itu menunjukkan, pasien kanker prostat yang akan menjalani operasi pengangkatan prostat (prostatektomi) mengalami penurunan inflamasi bila sebelum operasi mereka mengkonsumsi enam cangkir teh hijau setiap harinya.
Namun berlebihan mengkonsumsi teh hijau juga tidak bagus. Minum lebih dari 10 cangkir teh hijau per hari justru akan berdampak negatif. Kandungan teninnya dapat menurunkan kemampuan penyerapan asam folat dan vitamin penting lain. Perempuan hamil atau sedang merencanakan kehamilan sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari dua cangkir teh hijau sehari demi mencegah risiko cacat lahir.
Penyajian:
Seduh selama 1-3 menit dengan air bersuhu 70 derajat Celsius. Diminum tawar tanpa gula jauh lebih baik.
3. Teh Oolong
Berasal dari Cina. Dihasilkan dari proses oksidasi dan fermentasi sebagian. Karena itu, tepi daun berwarna merah sedang di tengahnya berwarna hijau. Teh ini dipercaya mampu melancarkan metabolisme tubuh, membakar lemak, dan membantu menurunkan berat badan. Juga bisa mempercepat penyembuhan dermatitis atau eksem.
Studi yang dilakukan Kyoto University mengungkap, banyak minum teh oolong dapat mengurangi risiko serangan jantung. Minum 1-6 cangkir teh oolong dalam sepekan dapat mengurangi 22 persen risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan, dan 38 persen pada pria. Minum teh oolong secara teratur juga dapat menurunkan kolesterol dan tekanan darah.
Penyajian:
Diseduh tak lebih dari 5 sampai 7 menit. Sebaiknya tidak minum lebih dari satu cangkir per hari.
4. Teh Hitam
Merupakan jenis teh yang paling populer dan paling banyak dikonsumsi di Asia, termasuk Indonesia. Orang Cina, Jepang, dan Korea menyebutnya dengan teh merah. Pembuatan teh hitam membutuhkan proses oksidasi lebih lama dibanding teh lain.
Aromanya kuat dan tahan lama jika disimpan dengan baik. Minum tiga cangkir teh hitam setiap hari dipercaya dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti jantung, hipertensi, dan stroke.
Zat flavonoid quercetin, kaempferol, dan myricetin dalam teh dapat mencegah kerusakan pembuluh darah akibat oksidasi kolesterol dan bersifat menenangkan.
Penyajian:
Seduh dengan air bersuhu 100 derajat Celsius selama tiga hingga lima menit. Sebaiknya tidak menambahkan gula di dalam seduhan teh.
Mengenal Teh Putih, Teh Hijau, Teh Oolong, dan Teh Hitam
Reviewed by Putra
on
10:10:00 AM
Rating:
No comments: