Gerakan Sosial dan Faktor Penyebabnya
Gerakan Sosial dan Faktor Penyebabnya - Gerak Sosial adalah gerak dalam struktur social, yaitu pola - pola tertentu yang mengatur oraganisasi kelompok social.Struktur social mencakup sifat – sifat hubungan antara individu dalam kelompok itu dan hubungan antara individu itu dengan kelopoknya. Contohnya . Apabila seorang guru kemudian pindah dan beralih pekerjaan menjadi pemilik toko buku, dia melakukan gerak social.
Tipe – tipe gerak social yang prinsipil ada dua macam, yaitu;
1. Gerak social yang horizontal merupkanperalihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social kekelompok social lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seorang yang beralih kewarganegaraan beralih pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan, atau gerak objek - objek social seperti, misalnya radio, mode pakaian, ideology dan lain sebagainya.
2. Gerak Sosial vertical dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau objek social dari suatu kedudukan kekedudukan lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis social yang vertical, yaitu yang naik (social-climbing) dan yang turun(social sinking)
a. Gerak social vertikal yang naik mempunyai dua bentuk;
1.Maksudnya individu - individu yang mempunyai kedudukan rendah kekedudukan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut yang telah ada.
2. Pembentukan suatu kelompok baru, kemudian ditempatkan pada yang lebih tinggi dari kedudukan individu – individu pembentuk kelompok tersebut.
b. Gerak social yang menurun mempunyai dua bentuk ;
1. Turunya kedudukan individu kedudukanya lebih rendah derajatnya,
2. Turunya sekelompok derajat individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
Kedua kelompok tersebut di ibaratkan sebagai seorang penumpang kapal laut yang jatuh kelaut, atau sebagai kapal yang tenggelam bersama seluruh penumpangnya atau apabila kapal itu pecah.
FAKTOR PENYEBAB GERAKAN SOSIAL
Penjelasan yang sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan deprivasi ekonomi dan sosial (lihat, antara lain,Giddens, 1990:615; Kornblum, 1988;240-242; Light, Keller dan Calhoun, 1989:601-609). Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri dalam gerakan sosial karena menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya: pangan, sandang, papan). Para penganut penjelasan ini menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului deprivasi yang disebabkan oleh fakto seperti kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok.
Beberapa orang ahli sosiologi, seperti misalnya James Davies, kurang sependapat dengan penjelasan deprivasi semata-mata. Mereka menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial sering muncul pada saat masyarakat menikmati kemajuan di bidang ekonomi. Oleh sebab itu dirumuskanlah penjelasan yang memakai konsep deprivasi relativ.
James Davies mengemukakan bahwa meskipun tingkat kepuasan masyarakat meningkat terus, namun mungkin saja terjadi kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi, kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dengan apa yang diperoleh secara nyata. Kesenjangan ini dinamakan deprivasi relative. Apabila kesenjangan relativ ini semakin melebar sehingga melewati batas toleransi masyarakat, misalnya karena pertumbuhan ekonomi dan sosial diikuti dengan kemacetan atau bahkan kemunduran mendadak maka menurut teori Davies, revolusi akan tercetus (lihat, antara lain Kornblum, 1988:240-242 dan Light, Keller, dan Calhoun, 1989:600-601).
Sejumlah ahli sosiologi lain berpendapat bahwa deprivasi tidak dengan sendirinya akan mengakibatkan gerakan sosial (lihat Light, Keller, dan Calhoun, 1989: 602-604). Menurut mereka, terjadinya perubahan sosial memerlukan pengerahan sumber daya manusia maupun alam (resource mobilization). Tanpa adanya pengerahan sumber daya suatu gerakan sosial tidak akan terjadi meskipun tingkat deprivasi tinggi. Keberhasilan suatu gerakan sosial bergantung, menurut pandangan ini, pada faktor manusia seperti kepemimpinan, organisasi dan keterlibatan serta faktor-faktor sumber daya lain seperti dana dan sarana.
Tipe – tipe gerak social yang prinsipil ada dua macam, yaitu;
1. Gerak social yang horizontal merupkanperalihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social kekelompok social lainnya yang sederajat. Contohnya adalah seorang yang beralih kewarganegaraan beralih pekerjaan yang sederajat atau mungkin juga peralihan, atau gerak objek - objek social seperti, misalnya radio, mode pakaian, ideology dan lain sebagainya.
2. Gerak Sosial vertical dimaksudkan sebagai perpindahan individu atau objek social dari suatu kedudukan kekedudukan lainnya, yang tidak sederajat. Sesuai dengan arahnya maka terdapat dua jenis social yang vertical, yaitu yang naik (social-climbing) dan yang turun(social sinking)
a. Gerak social vertikal yang naik mempunyai dua bentuk;
1.Maksudnya individu - individu yang mempunyai kedudukan rendah kekedudukan yang lebih tinggi, dimana kedudukan tersebut yang telah ada.
2. Pembentukan suatu kelompok baru, kemudian ditempatkan pada yang lebih tinggi dari kedudukan individu – individu pembentuk kelompok tersebut.
b. Gerak social yang menurun mempunyai dua bentuk ;
1. Turunya kedudukan individu kedudukanya lebih rendah derajatnya,
2. Turunya sekelompok derajat individu yang dapat berupa disintegrasi kelompok sebagai kesatuan.
Kedua kelompok tersebut di ibaratkan sebagai seorang penumpang kapal laut yang jatuh kelaut, atau sebagai kapal yang tenggelam bersama seluruh penumpangnya atau apabila kapal itu pecah.
FAKTOR PENYEBAB GERAKAN SOSIAL
Penjelasan yang sering dikemukakan mengaitkan gerakan sosial dengan deprivasi ekonomi dan sosial (lihat, antara lain,Giddens, 1990:615; Kornblum, 1988;240-242; Light, Keller dan Calhoun, 1989:601-609). Menurut penjelasan ini orang melibatkan diri dalam gerakan sosial karena menderita deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan), misalnya di bidang ekonomi (seperti hilangnya peluang untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya: pangan, sandang, papan). Para penganut penjelasan ini menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial dalam sejarah didahului deprivasi yang disebabkan oleh fakto seperti kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok.
Beberapa orang ahli sosiologi, seperti misalnya James Davies, kurang sependapat dengan penjelasan deprivasi semata-mata. Mereka menunjuk pada fakta bahwa gerakan sosial sering muncul pada saat masyarakat menikmati kemajuan di bidang ekonomi. Oleh sebab itu dirumuskanlah penjelasan yang memakai konsep deprivasi relativ.
James Davies mengemukakan bahwa meskipun tingkat kepuasan masyarakat meningkat terus, namun mungkin saja terjadi kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi, kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dengan apa yang diperoleh secara nyata. Kesenjangan ini dinamakan deprivasi relative. Apabila kesenjangan relativ ini semakin melebar sehingga melewati batas toleransi masyarakat, misalnya karena pertumbuhan ekonomi dan sosial diikuti dengan kemacetan atau bahkan kemunduran mendadak maka menurut teori Davies, revolusi akan tercetus (lihat, antara lain Kornblum, 1988:240-242 dan Light, Keller, dan Calhoun, 1989:600-601).
Sejumlah ahli sosiologi lain berpendapat bahwa deprivasi tidak dengan sendirinya akan mengakibatkan gerakan sosial (lihat Light, Keller, dan Calhoun, 1989: 602-604). Menurut mereka, terjadinya perubahan sosial memerlukan pengerahan sumber daya manusia maupun alam (resource mobilization). Tanpa adanya pengerahan sumber daya suatu gerakan sosial tidak akan terjadi meskipun tingkat deprivasi tinggi. Keberhasilan suatu gerakan sosial bergantung, menurut pandangan ini, pada faktor manusia seperti kepemimpinan, organisasi dan keterlibatan serta faktor-faktor sumber daya lain seperti dana dan sarana.
Gerakan Sosial dan Faktor Penyebabnya
Reviewed by Putra
on
4:47:00 PM
Rating:
No comments: