Bentuk Penyusunan Kitab-Kitab Hadits
Bentuk Penyusunan Kitab-Kitab Hadits - Sistem pembukuan (kodifikasi) hadits pada periode ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk :
1. Kitab Shahih
Yaitu kitab hadits yang disusun dengan cara menghimpun hadits-hadits yang berkualitas shahih, sedang hadits-hadits yang berkualitas tidak shahih tidak dimasukkan ke dalam kitab. Bentuk penyusunan kitab shahih termasuk bentuk mushannaf. Contohnya kitab al-Jami’ al-Shahih, karya al-Bukhari, dan al-Jani’ al-Shahih karya Imam Muslim.
2. Kitab Sunan
Yaitu kitab hadits yang dususun, selaim memuat hadits-hadits yang berkualitas shahih, juga mengikut sertakan hadits yang berkualitas hasan dan dha’if, dengan catatan tidak berkualitas hadits mungkar dan terlalu lemah. Untuk hadits yang berkualitas tidak shahih biasanya, oleh penyusunnya, diterangkan kelemahannya. Kitab sunan termasuk disusun dengan metode mushannaf. Contohnya adalah Kitab Sunan Abu Dawud, Sunan Al-Turmudzi, Sunan al-Nasa’I, Sunan Ibnu Majah dan Sunan al-Darimi.
3. Kitab Musnad
Yaitu kitab hadits yang disusun dengan menggunakan nama-nama perawi pertamanya (rawi dari kalangan shahabat Nabi) sebagai bab. Misalnya hadits-hadits yang diriwayatkan saiyidah A’isyah, dihimpun di bawah titel A’isyah. Hadits-hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas,dihimpun di bawah titel Ibnu Abbas dan seterusnya. Kitab musnad ini berisi hadits yang berkualitas shahih dan tidak shahih, tetapi tidak dijelaskan kualitasnya oleh sang penyusun. Contoh Kitab Musnad , karya Ahmad bin Hambal, Kitab Musnad, karya Abu al-Qasim al-Baghawi, kitab Musnad , karya Utsman bin Abi Syaibah.
1. Kitab Shahih
Yaitu kitab hadits yang disusun dengan cara menghimpun hadits-hadits yang berkualitas shahih, sedang hadits-hadits yang berkualitas tidak shahih tidak dimasukkan ke dalam kitab. Bentuk penyusunan kitab shahih termasuk bentuk mushannaf. Contohnya kitab al-Jami’ al-Shahih, karya al-Bukhari, dan al-Jani’ al-Shahih karya Imam Muslim.
2. Kitab Sunan
Yaitu kitab hadits yang dususun, selaim memuat hadits-hadits yang berkualitas shahih, juga mengikut sertakan hadits yang berkualitas hasan dan dha’if, dengan catatan tidak berkualitas hadits mungkar dan terlalu lemah. Untuk hadits yang berkualitas tidak shahih biasanya, oleh penyusunnya, diterangkan kelemahannya. Kitab sunan termasuk disusun dengan metode mushannaf. Contohnya adalah Kitab Sunan Abu Dawud, Sunan Al-Turmudzi, Sunan al-Nasa’I, Sunan Ibnu Majah dan Sunan al-Darimi.
3. Kitab Musnad
Yaitu kitab hadits yang disusun dengan menggunakan nama-nama perawi pertamanya (rawi dari kalangan shahabat Nabi) sebagai bab. Misalnya hadits-hadits yang diriwayatkan saiyidah A’isyah, dihimpun di bawah titel A’isyah. Hadits-hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas,dihimpun di bawah titel Ibnu Abbas dan seterusnya. Kitab musnad ini berisi hadits yang berkualitas shahih dan tidak shahih, tetapi tidak dijelaskan kualitasnya oleh sang penyusun. Contoh Kitab Musnad , karya Ahmad bin Hambal, Kitab Musnad, karya Abu al-Qasim al-Baghawi, kitab Musnad , karya Utsman bin Abi Syaibah.
Bentuk Penyusunan Kitab-Kitab Hadits
Reviewed by Putra
on
1:21:00 AM
Rating:
No comments: