Sejarah Kultur jaringan tanaman

Sejarah Kultur jaringan tanamanKultur jaringan merupakan suatu cara untuk mendapatkan tanaman yang bebas virus dalam waktu singkat.

Penggunaan teknik kultur jaringan dimulai oleh Gottlieb Haberland pada tahun 1902 dalam usahanya mengkulturkan sel - sel rambut dari jaringan mesofil daun tanaman monokotil. Tetapi usahanya gagal karena sel - sel tersebut tidak megalami pembelahan sel, proliferasi dan induksi embrio. pada tahun 1904, Hannig melakukan penanaman embrio yang diisolasi dari beberapa tanaman crucifers. Tahun 1922, secara terpisah Knudson dan Robbin masing - masing melakukakan usaha penanaman benih anggrek dan kultur ujung akar. Setelah tahun 1920-an, penemuan dan perkembangan teknik kultur jaringan terus berlanjut.


Sejarah perkembangan kultur jaringan :

Tahun
Penemuan-Penemuan Penting
1838
Schleiden & Schwann mengemukakan teori Totipotensi
1902
Haberlandt:: Orang pertama yang mencoba mengisolasi dan mengkulturkan jaringan tanaman monokotil, tetapi gagal
1922
Knudson: mengecambahkan biji anggrek
1924
Blumenthal & Meyer: Pembentukan kalus dari eksplan akar wortel
1929
Laibach & Hered: Kultur embrio untuk mengatasi inkompatibilitas pada tanaman Linum spp
1934
Gautheret: Kultur in vitro dari jaringan kambium tanaman berkayu dan perdu, tetapi gagal.
White: Keberhasilan kultur akar tomat dalam waktu yang panjang
Kogl et.al. : Identifikasi hormon tanaman pertama, IAA, untuk pemanjangan sel.
1936
LaRue: Kultur embrio pada beberapa tanaman gymnospermae
1939
Gautheret: Berhasil menumbuhkan kultur kambium tanaman wortel dan tembakau
1941
Overbeek: Penggunaan air kelapa untuk menumbuhkam kultur embrio muda tanaman Datura
1944
Kultur in vitro pertama dari tanaman tembakau untuk studi pembentukan tunas adventif
1948
Skoog dan Tsui: Pembentukan tunas dan akar adventif dari tembakau
1949
Nitsch: Kultur in vitro tanaman buah-buahan
1952
Morel & Martin:
Kultur meristem untuk mendapatkan tanaman Dahlia yang bebas virus. Keberhasilan pertama micro-grafting.
1953
Tulecke: Kalus haploid dari polen tanaman Ginkgo biloba
1955
Miller: Penemuan struktur dan sintesis dari kinetin
1957
Skoog & Miller: Menemuan bahwa pembentukan akar dan tunas dalam kultur tergatung pada perbandingan auksin : sitokinin
1958
Maheswari & Rangaswamy: Regenerasi embrio somatik dari nuselus ovul Citrus
Reinert & Steward: Pertumbuhan dan perkembangan kultur suspensi wortel
1960
Cocking: Degradasi enzimatik dinding sel untuk mendapatkan protoplas
Morel: Perbanyakan vegetatif anggrek melalui kultur meristem
1962
Murashige & Skoog: Perkembangan media MS
1964
Guha & Maheswari: Penemuan tanaman haploid pertama melalui androgenesis tanaman Datura
1969
Erickson & Jonassen: Isolasi protoplas dari suspensi sel Hapopappus
1970
Power: Fusi protoplas
1977
Chilton: Keberhasilan integrasi T-DNA pada tanaman
Noguchi dkk.: Penanaman sel-sel tembakau dalam bioreaktor berkapasitas 20 000 L.
1978
Melchers dkk.: Hibridisasi somatik antara tanaman tomat dan kentang
Tabata dkk.: Produksi shikonin pada skala industri melalui kultur sel
1982
Zimmermann: Fusi protoplas secara elektrik (Electrofusion)
1983
Mitsui Petrochemicals: Produksi metabolit sekunder pertama dalam skala industri melalui kultur suspensi pada tanaman Lithospermum spp.
1985-
1990
Perkembangan transfer gen pada tanaman berkembang cepat, seperti penggunaan Agrobacterium, particle bombardment (gen gun), electroporasi, mikroinjeksi.
1990 -  sekarang
Perkembangan rekayasa genetik dan metabolik tan. Berkembang pesat Pemasaran produk-produk rekayasa genetik

Demikianlah artikel Sejarah Kultur jaringan tanaman. Semoga bermanfaat!
Sejarah Kultur jaringan tanaman Sejarah Kultur jaringan tanaman Reviewed by Unknown on 9:41:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.