AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR

AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR
AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR - Di jalur timur, yaitu di dunia islam, keadaanya hampir sama dengan keadaan Barat. Hampir sama berati tidak sama. Ketidaksamaan itu setidaknya dalam dua hal, prtama waktunya, kedua sifat dominasinya. Tatkala akal sedang kalah besar di Barat, akal sedang dihargai sama dengan hati di timur. Ini mengenai waktu. Mengenai sifat dominasi, akal di timur dihargai, tetapi tidak sampai mendominasi jalan hidup sehingga menyebabkan orang islam meninggalkan agama, lalu mengambil materialisme dan ateisme. Sehingga di Barat dominasi akal sangat besar sehingga orang yang mengambil materialisme dan ateisme sementara hati, tatkala mendominasi, menentang akal secara total.

Berkembangnya pemikiran rasional (filsafat) memperoleh dorongan dari dua sumber: Al-Qur’an dan dari luar Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah kitab suci yang diterima kebenaranya sehingga ia amat berwibawa. Sumber dari Al-Qur’an adalah dari Yunani dan India, dua daerah yang mempunyai tradisional yang tinggi.
Kemudian Alexander datang ke timur, ia datang tidak hanya untuk memperluas kekuasaan, tetapi juga untuk mempersatukan Yunani dan Parsi dalam satu negara besar. Ia mengangkat pembesar dan pembantunya tidak hanya dari Yunani tetapi juga dari orang Parsi. Ia juga menganjurkan dan mendorong perkawinan campuran antara Yunani dan Parsi. Ia sendiri kawin dengan Satira, putri Darius, raja Parsia yang kalah dan lari dari serangan-serangan Alexander.

Al-Qur’an menghargai akal. Dari dorngan ini berkembang filsafat dan sains islami yang kelak diteruskan ke Barat. Selain itu Al-Qur’an juga menghargai rasa atau hati. Ayat Al-Qur’an juga banyak yang yidak dipahami oleh akal, yang hanya mungkin dipahami dengan rasa. Oleh karena itu, pengetahuan yang berbasis rasa cukup berkembang dalam masyarakat Isla. Yang ini disebut jalur rasa, jalur tashawuf. Tashawuf dalam Islam muncul dalam banyak sebab, antara lain, pengaruh Kristen, pengaruh filsafat Yunani, juga pengaruh filsafat pada Abad pertengahan.

Dari kutipan panjang itu dapatlah diketahui bahwa kecendrungan mengecilkan kedudukan akal dan mengutamakan rasa dalam Islam memang pernah terjadi. Arus inilah yang telah memperkaya khazanah Islam yang disebut tashawuf. Tashawuf uni sekarang disebut tariqat.
AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR AKAL DAN HATI DI JALUR TIMUR Reviewed by Putra on 11:36:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.