Bedanya Helm SNI, DOT, dan SNELL

Bedanya Helm SNI, DOT, dan SNELL
Bedanya Helm SNI, DOT, dan SNELL. Selang beberapa waktu setelah marak terdengar tentang UU penganjuran memakai helm yang ber-SNI, saya langsung mengecek helm yang biasa sehari-hari saya gunakan. Merk helm saya sih sudah tercantum sebagai salah satu helm yang diakuin sudah ber SNI. Tapi selidik punya selidik, kok ya label SNI nya gak saya temukan. Dah di puter-puter, dah di bolak balik, atas bawah, kanan kiri, luar dalem.. kok yah gak ketemu logo itu. Teman sekantor yang memiliki helm fullface sejenis saya pun berlaku sama, tidak menemukan logo SNI. Padahal setelah dilihat dan diamati, helm kami ini helm yang cukup kuat, dan sangat aman dipakai berkendara.

Memang yah ternyata fenomena sertifikasi helm ala BSN (Badan Standarisasi Nasional) yang mengharuskan logo SNI pada helm yang dipakai para pengendara motor memberikan polemik tersendiri. semua orang sibuk berbenah dan melihat apakah helm yang dipakai sudah memenuhi syarat tersebut atau tidak, sehingga pencanangan helm SNI ini membuat beberapa pihak yang pro tapi tidak sedikit juga yang kontra.

Sebagian besar yang pro adalah mereka yang mendambakan keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.
Bukan berarti yang kontra tidak, dan tidak juga mereka bermaksud menentang atau tidak mau berpartisipasi mensukseskan program pengurangan tingkat kecelakan berlalu lintas, akan tetapi sebagian besar dari mereka tidak menyetujui karena lebih memahami standar yg ditetapkan oleh SNI itu dirasa masih dibawah standar luar, terutama para bikers yang memiliki helm2 impor yang mengerti benar masalah kualitas dan teknologi helm berstandar internasional, tentunya sanga menyesalkan akan keputusan tersebut.


Nah kalau lagi ketiban sial, misalnya ada razia, dan kebetulan polisinya tidak tahu menahu permasalahan merk helm import, habislah mereka. Padahal helm impor itu biasanya sudah memiliki standarisasi masing2 dari negara asalnya. Dan bukan berarti tdk ada label SNI nya lantas helm mereka tidak aman.

Helm kami memang tidak ditemukan logo SNI, akan tetapi kami menemukan stiker bertuliskan DOT&SNELL. Broswing sana sini, ternyata saya menemukan apa arti stiker saya tersebut. Oleh karena itu, ada baiknya kita mengulas sedikit tentang badan standarisasi yang tertera di sebagian helm impor yang banyak beredar di Indonesia seperti DOT dan SNELL


DOT
Apa sih DOT itu? DOT adalah kepanjangan dari “Departemen Of Tranportation” atau Departemen transportasi nya US. DOT telah menetapkan standar helm yang (sedemikian rupa sehingga) boleh beredar di US, dan standar itu mengharuskan para produsen-produsen helm melakukan uji kelayakan atas produknya masing-masing, apabila mau memenuhi pasar di US. Setelah mereka merasa sudah memenuhi standar, maka stiker DOT ini mereka tempel sendiri. Jadi bisa di simpulkan bahwa DOT itu merupakan “self claim” dari pabrik helm tersebut.

Sehingga jika merk-merk terkenal seperti AGV, Shoei, Arai, Airoh, Nolan, dll yang telah tertempel stiker DOT ini, bisa dipastikan kalau stiker itu benar adanya, alias asli gak bohong-bohongan atau Cuma aspal (asli tapi palsu). Hal ini dikarenakan apabila helm-helm yang telah tertempel stiker DOT itu masuk ke US, secara random helm itu akan di uji oleh laboraturium DOT yang dilaksanakan oleh NHTSA (National Highway Traffic Safety Association) apakah sudah benar memenuhi standar mereka, dan jika tidak lulus (meskipun sudah tertempel stiker DOT) ancamannya merk tersebut di Blacklist. *namun mungkin pada kenyataannya, tetap saja terjadi banyak penyimpangan banyak produsen2 yg tidak bertanggung-jawab, menempelkan stiker2 DOT itu ke helmnya (padahal tidak pernah di test atau dibuat sesuai dengan standar DOT). Hal ini mreka lakukan agar produknya laku.


SNELL
Bagi yang belum tahu, SNELL MEMORIAL FOUNDATION merupakan lembaga institusi standar independen yang tidak terikat pada regulasi Negara. Lembaga ini diakui memiliki standar tinggi dan didukung oleh banyak pabrikan helm kelas dunia. Bahkan SNELL melakukan pengujian lebih ketat dari standar pemerintah US. SNELL bahkan memiliki spesifikasi yang sangat spesifik meliputi tipe dan ukuran.
Bagi mereka yang telalh lulus uji standarisasi SNELL harus meregistrasi/melaporkan ke pihak SNELL. Mereka punya website dengan list tipe2 helm yg lulus SNELL. Dan mereka juga punya stiker hologram khusus yg ditempel di bagian dalam helm.

Ada beberapa produsen helm yang menempelkan stiker "SNELL homologated"... yg artinya "sudah sesuai atau disamakan dengan test SNELL". Produsen yang menempel stiker ini biasanya yang malas untuk register di Snell Foundation, karena pada saat registrasi mereka dikenakan biaya yang lumayan malah, sehingga mereka memilih untuk melakukan tes sendiri di pabrik mereka yang telah disesuaikan dengan standar yang ditetapkan SNELL.

Sebetulnya helm dengan sertifikasi SNELL dan DOT merupakan sertifikasi yang diakui oleh International dan diadopsi oleh 50 negara besar di dunia diantaranya negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang.
Lantas apakah helm dengan standar SNI jauh lebih aman daripada standar SNELL atau DOT?


Helm (dari bahasa BElanda : Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat resin, atau plastik. Helm motor dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu helm separuh kepala (half face), tiga perempat (open face) dan penuh (full face). Helm yang memberikan perlindungan yang paling baik adalah helm penuh karena seluruh kepada dilindungi dari benturan. (Wikipedia)

Sementara kualifikasi helm yang memenuhi aturan SNI adalah helm terbuka (open face) dan tertutup (full face). helm terbuka memiliki konstruksi bagian yang menutup kepala sampai dengan bagian leher dan menutup depan kuping, sedangkan full face memiliki bentuk helm yang menutup kepala atas, bagian leher dan bagian mulut. Helm yang standar harus memiliki tempurung, lapisan pelindung bagian dalam untuk menyerap energi benturan, pelindung muka, bantalan kenyamanan, lapisan pengaman, alat penahan, tali pemegang, penutup dagu, pet, penutup wajah bagian bawah, lubang ventilasi, lubang pendengaran, jaring helm, dan bidang dasar kepala.


Lalu Apakah SNI lebih bagus dibanding SNELL / DOT?
Orang Indonesia sering menyebutkan ada harga ada rupa. Ini ternyata juga berlaku pada helm lho. Harga helm keluaran SNELL / DOT berbanding lurus dengan kualitas helmnya. Kalau penasaran dengan yang namanya harga helm intip deh list harga berikut :

Arai (4-8 juta)
Airoh (1-3 juta)
Agv (1-7 juta)
Bieffe (2-5 juta)
Caberg (4-8 juta)
Dainesse (2-4 juta)
Givi (1-3 juta)
Nolan (2-6 juta)
Rheos (2-3 juta)
Shark (2-4 juta)
Shoei (4-8 juta)
Vemar (2-6 juta)
Xlite (3-6 juta)


Selain sertifikasi dari SNELL atau DOT, ada beberapa cara untuk mengetahui apakah helm tersebut berkualitas baik atau tidak. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Memiliki ukuran proprosional – tidak terlalu besar atau sebaliknya
2. Tidak kopong – Bila di ketuk bagian batoknya tidak berbunyi nyaring
3. Tidak lentur - Helm di posisikan terbalik bila kedua sisinya ditekan tidak berubah bentuknya
4. Memiliki ketebalan stirofom sekitar 1 cm dan terdapat lapisan busa setebal 1 cm pada bagian depan
5. Jarak dari mulut pemakai dengan ujung helm sekitar 1-1.5 cm
6. Kaca helm tidak terlalu tipis, ketebalannya sekitar 2-3 mm
7. Terbuat dari bahan Plastik atau Karbon Kevlar

Helm yang baik tentunya berbeda dengan helm yang hanya menarik dari segi penampilanya. Kadang untuk mengetahui kualitas helm tersebut baru terlihat setelah dipakai.

1. Helm dengan ukuran yang pas, tidak terasa “oblak/kendor” saat di pakai
2. Suara kendaraan lain terdengar jelas meski kaca helm tertutup
3. Kaca helm tidak mudah mengembun maupun kemasukan angin
4. Ketika ventilasi helm dibuka hembusan angin masuk melalui lubang ventilasi tersebut
Bedanya Helm SNI, DOT, dan SNELL Bedanya Helm SNI, DOT, dan SNELL Reviewed by Putra on 3:17:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.